Motto
Berupaya Memberikan yang Terbaik
VISI
Menjadi Rumah Sakit dengan pelayanan kesehatan paripurna dan terpercaya.
Berupaya Memberikan yang Terbaik
Menjadi Rumah Sakit dengan pelayanan kesehatan paripurna dan terpercaya.
Memberikan pelayanan kesehatan yang aman, berkualitas serta terjangkau
Meningkatkan kemampuan pelayan kesehatan dengan pelatihan dan pendidikan yang berkelanjutan
Memberikan pengalaman yang terbaik bagi pasien melalui kerjasama pelayan kesehatan didukung fasilitas kesehatan canggih
Peduli : Peduli kepada setiap orang dilingkungan rumah sakit, termasuk pasien, keluarganya dan sesama rekan kerja
Melayani : Memberikan pelayanan yang terbaik dengan kasih dan empati
Integritas : Melekatkan diri pada prinsip moral, standar profesi, dan etika selama melaksanakan tugas.
Kerjasama : Berkolaborasi dan berbagi pengetahuan yang bermanfaat kepada pasien dan pelayan kesehatan untuk mencapai visi misi rumah sakit
Kualitas : Mengupayakan standar tertinggi dan meningkatkan hasil indikator pelayanan secara berkesinambungan
RS Grandmed sedang menjalani perubahan di segala aspek dengan dukungan dan komitmen dari Yayasan, Manajemen, Komite Medis, Komite Keperawatan dan segenap Stakeholder. Kami juga ikut mendukung program pemerintah dan telah melayani pasien peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional untuk mendukung tercapainya Universal Healt Coverage serta melayani pasien umum dan asuransi lainnya.
Rumah Sakit Grandmed memiliki fasilitas lengkap untuk melayani masyarakat
Layanan Gawat Darurat 24 jam, Layanan Ambulan 24 Jam serta terkoneksi sebagai Rumah Sakit Rujukan wilayah Sumatera Utara
Unit Pelayanan Jantung
Merupakan layanan terbaru di Rumah Sakit Grandmed untuk menangani pasien kanker
Layanan Rawat Inap
Pelayanan Radiologi 24 Jam
ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) merupakan prosedur tindakan untuk memecahkan batu di saluran kemih yang dilakukan dari luar tubuh.
Melayani pemeriksaan Laboratorium 24 Jam
Instalasi Bedah Sentral
MRI 1,5 TESLA Pertama di Deli Serdang MRI merupakan pemeriksaan organ tubuh yang dilakukan dengan menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendapatkan hasil gambar organ, tulang, dan jaringan di dalam tubuh secara rinci dan mendalam. Pemeriksaan ini dilakukan sebagai alat bantu diagnosis untuk dokter. CP Radiologi : 0811 6594 230
Berita Terkini Seputar RS Grandmed
Organisasi pengendalian kanker sedunia, UICC (Union for International Cancer Control) sejak tahun 90-an telah mencanangkan setiap bulan Oktober sebagai Bulan Kepedulian Kanker Payudara (Breast Cancer Awareness Month).
Untuk itu, dibuatlah istilah Pink October dan penggunaan atribut warna dan pita pink di setiap bulan Oktober, untuk mengingatkan tiap orang supaya lebih peduli terhadap kesehatan payudara.
Angka kasus kanker payudara di Indonesia berdasar data tahun 2018 adalah 1,8 per seribu penduduk atau sekitar 475 ribu penderita.
Kanker payudara di Indonesia menempati peringkat 1 dari daftar seluruh jumlah kanker, dan merupakan penyebab kematian teratas dari seluruh kasus kanker.
Terlebih lagi, pertambahan jumlah kasus kanker payudara di Indonesia sangat tinggi, yaitu 16,6% dari seluruh kasus kanker atau sebesar 68 ribu kasus baru per tahun.
Kemajuan dalam pengobatan kanker di Indonesia, baik teknologi kesehatan maupun penyedia jaminan pembiayaan (BPJS Kesehatan), belum nampak membuahkan hasil berupa naiknya tingkat kesembuhan kanker.
Hal ini disebabkan karena penderita kanker payudara datang ke fasilitas kesehatan ketika stadium kanker nya sudah pada tahap lanjut.
Saat itu, keberhasilan pengobatan jauh lebih kecil daripada ketika kanker berhasil di deteksi dini dan penderita berobat pada stadium awal.
Untuk itu, RS Grandmed dan Institut Kesehatan Medistra – Lubuk Pakam, bekerjasama dengan PERABOI (Persatuan Ahli Bedah Onkologi Indonesia), YKI (Yayasan Kanker Indonesia) Sumatera Utara, YKI Deli Serdang, dibantu oleh lembaga-lembaga peduli kanker yang lain mengadakan 2 acara memperingati bulan kepedulian kanker payudara ini, yaitu:
(1) Seminar Awam bertema “Keeping Her in The Picture” di auditorium Inkes Medistra Lubuk Pakam pada tanggal 21 Oktober 2023, disambung dengan,
(2) Senam Sehat SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) di halaman Fakultas Kedokteran Inkes Medistra Lubuk Pakam pada tanggal 22 Oktober 2023.
Seminar awam yang dihadiri oleh para penyintas kanker dan keluarganya, masyarakat awam pemerhati kanker, dan mahasiswa-mahasiswi Inkes Medistra Lubuk Pakam tersebut diisi oleh 2 narasumber, yaitu:
(1) ketua PERABOI Sumut, dr. Denny Rifsal Siregar, SpB, SpBOnk (K), dan
(2) Ibu Julida Koto, penyintas kanker payudara yang sampai saat ini rajin memeriksakan diri untuk mengontrol kanker payudara yang telah berhasil diatasinya.
Tujuan semintar awam tersebut adalah mendorong dan mensosialisasikan kepedulian terhadap kesehatan payudara, dan mengajarkan gejala-gejala awal kanker payudara dan teknik-teknik sederhana mengenali kemungkinan diagnosa kanker berdasar ciri-ciri dan bentuk payudara yang menyimpang dari bentuk normal.
Dalam sambutannya di seminar tersebut, Dirut RS Grandmed dr. Arif Sujatmiko, MKes menginformasikan bahwa di RS Granmed telah tersedia 3 moda terapi untuk mengatasi kanker, yaitu: (1) Bedah tumor, (2) Kemoterapi, dan (3) Radioterapi.
Bedah tumor adalah upaya mengobati tumor dengan cara pembedahan. Kemoterapi adalah upaya mengobati tumor dengan zat-zat sitotoksika yang berkemampuan membunuh sel kanker.
Sedangkan radioterapi adalah upaya mengobati tumor dengan mempergunakan sinar dan gelombang radiasi untuk mematikan sel-sel kanker sementara mempertahankan sel-sel yang masih sehat.
Dalam senam di hari kedua, oleh instruktur senam diperagakan teknik senam SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
sehingga diharapkan peserta senam bisa mengidentifikasi bentuk-bentuk awal kelainan pada payudara sehingga selanjutnya bisa memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk memastikan apakah kelainan yang ditemukannya berpotensi menjadi kanker atau tidak.
Di fasilitas kesehatan, kelainan yang ditemukan sendiri oleh pasien tadi akan diperiksa dengan alat mammografi, USG, ataupun biopsi untuk kepastian lebih lanjut
Salah satu yang memberikan sambutan dalam senam SADARI tersebut adalah Rektor Inkes Medistra Lubuk Pakam, Ns. Rahmad Gurusinga, SKp, MKes yang menyampaikan bahwa seluruh civitas akademika beliau, termasuk juga dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Inkes Medistra yang baru diberikan ijin penyelenggarakan pendidikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2023 ini,
siap turut membantu dan bahu membahu dalam upaya bersama pencegahan dan pengobatan kanker payudara.
Segenap civitas akademika akan menjadi agen perubahan (agent of change) di lingkungannya sehingga penderita kanker payudara dapat datang ke fasilitas kesehatan sedini mungkin.
Tujuan akhirnya adalah supaya bangsa Indonesia mampu menurunkan jumlah penderita, menekan angka kasus baru kanker payudara dan meningkatkan efektivitas moda pengobatan yang ada karena penderita datang pada stadium awal
Para Staf Medis mendengarkan pelatihan yang diberikan oleh dr. Bastian Lubis, Sp.An, KIC
Organisasi pengendalian kanker sedunia, UICC (Union for International Cancer Control) sejak tahun 90-an telah mencanangkan setiap bulan Oktober sebagai Bulan Kepedulian Kanker Payudara (Breast Cancer Awareness Month).
Untuk itu, dibuatlah istilah Pink October dan penggunaan atribut warna dan pita pink di setiap bulan Oktober, untuk mengingatkan tiap orang supaya lebih peduli terhadap kesehatan payudara.
Angka kasus kanker payudara di Indonesia berdasar data tahun 2018 adalah 1,8 per seribu penduduk atau sekitar 475 ribu penderita.
Kanker payudara di Indonesia menempati peringkat 1 dari daftar seluruh jumlah kanker, dan merupakan penyebab kematian teratas dari seluruh kasus kanker.
Terlebih lagi, pertambahan jumlah kasus kanker payudara di Indonesia sangat tinggi, yaitu 16,6% dari seluruh kasus kanker atau sebesar 68 ribu kasus baru per tahun.
Kemajuan dalam pengobatan kanker di Indonesia, baik teknologi kesehatan maupun penyedia jaminan pembiayaan (BPJS Kesehatan), belum nampak membuahkan hasil berupa naiknya tingkat kesembuhan kanker.
Hal ini disebabkan karena penderita kanker payudara datang ke fasilitas kesehatan ketika stadium kanker nya sudah pada tahap lanjut.
Saat itu, keberhasilan pengobatan jauh lebih kecil daripada ketika kanker berhasil di deteksi dini dan penderita berobat pada stadium awal.
Untuk itu, RS Grandmed dan Institut Kesehatan Medistra – Lubuk Pakam, bekerjasama dengan PERABOI (Persatuan Ahli Bedah Onkologi Indonesia), YKI (Yayasan Kanker Indonesia) Sumatera Utara, YKI Deli Serdang, dibantu oleh lembaga-lembaga peduli kanker yang lain mengadakan 2 acara memperingati bulan kepedulian kanker payudara ini, yaitu:
(1) Seminar Awam bertema “Keeping Her in The Picture” di auditorium Inkes Medistra Lubuk Pakam pada tanggal 21 Oktober 2023, disambung dengan,
(2) Senam Sehat SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) di halaman Fakultas Kedokteran Inkes Medistra Lubuk Pakam pada tanggal 22 Oktober 2023.
Seminar awam yang dihadiri oleh para penyintas kanker dan keluarganya, masyarakat awam pemerhati kanker, dan mahasiswa-mahasiswi Inkes Medistra Lubuk Pakam tersebut diisi oleh 2 narasumber, yaitu:
(1) ketua PERABOI Sumut, dr. Denny Rifsal Siregar, SpB, SpBOnk (K), dan
(2) Ibu Julida Koto, penyintas kanker payudara yang sampai saat ini rajin memeriksakan diri untuk mengontrol kanker payudara yang telah berhasil diatasinya.
Tujuan semintar awam tersebut adalah mendorong dan mensosialisasikan kepedulian terhadap kesehatan payudara, dan mengajarkan gejala-gejala awal kanker payudara dan teknik-teknik sederhana mengenali kemungkinan diagnosa kanker berdasar ciri-ciri dan bentuk payudara yang menyimpang dari bentuk normal.
Dalam sambutannya di seminar tersebut, Dirut RS Grandmed dr. Arif Sujatmiko, MKes menginformasikan bahwa di RS Granmed telah tersedia 3 moda terapi untuk mengatasi kanker, yaitu: (1) Bedah tumor, (2) Kemoterapi, dan (3) Radioterapi.
Bedah tumor adalah upaya mengobati tumor dengan cara pembedahan. Kemoterapi adalah upaya mengobati tumor dengan zat-zat sitotoksika yang berkemampuan membunuh sel kanker.
Sedangkan radioterapi adalah upaya mengobati tumor dengan mempergunakan sinar dan gelombang radiasi untuk mematikan sel-sel kanker sementara mempertahankan sel-sel yang masih sehat.
Dalam senam di hari kedua, oleh instruktur senam diperagakan teknik senam SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
sehingga diharapkan peserta senam bisa mengidentifikasi bentuk-bentuk awal kelainan pada payudara sehingga selanjutnya bisa memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk memastikan apakah kelainan yang ditemukannya berpotensi menjadi kanker atau tidak.
Di fasilitas kesehatan, kelainan yang ditemukan sendiri oleh pasien tadi akan diperiksa dengan alat mammografi, USG, ataupun biopsi untuk kepastian lebih lanjut
Salah satu yang memberikan sambutan dalam senam SADARI tersebut adalah Rektor Inkes Medistra Lubuk Pakam, Ns. Rahmad Gurusinga, SKp, MKes yang menyampaikan bahwa seluruh civitas akademika beliau, termasuk juga dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Inkes Medistra yang baru diberikan ijin penyelenggarakan pendidikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2023 ini,
siap turut membantu dan bahu membahu dalam upaya bersama pencegahan dan pengobatan kanker payudara.
Segenap civitas akademika akan menjadi agen perubahan (agent of change) di lingkungannya sehingga penderita kanker payudara dapat datang ke fasilitas kesehatan sedini mungkin.
Tujuan akhirnya adalah supaya bangsa Indonesia mampu menurunkan jumlah penderita, menekan angka kasus baru kanker payudara dan meningkatkan efektivitas moda pengobatan yang ada karena penderita datang pada stadium awal